Lampung, b-oneindonesia- Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke Bandar Lampung, Selasa, 26 November 2019. Tiba di Bandara Raden Inten, Bandar Lampung pukul 09.00 dan disambut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi serta Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto serta jajaran Forkompinda Lampung lainnya.
Sejumlah bupati, walikota serta seluruh ketua DPRD di provinsi Lampung ikut menyambut kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani.Kedatangan Puan Maharani ke Provinsi Lampung dalam rangka mengecek kesiapan aparat kemanan dan jajaran pemerintahan daerah Lampung menghadapi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Puan menyatakan provinsi Lampung menempati posisi strategis karena menjadi pintu masuk dan pintu keluar Pulau Sumatera. Karena itu, ia meminta pemprov Lampung berkerjasama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam hal mengantisipasi lonjakan kenaikan penumpang penyeberangan kapal ferry di Pelabuhan Bakauheni. “Jangan sampai terjadi penumpukan penumpang baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor yang dapat menghambat laju penyeberangan. Kualitas pelayanan terhadap penumpang pun harus tetap prima,” ujar Puan.
Puan juga meminta Pemerintah Provinsi Lampung dan Polda Lampung menjamin keamanan para pengguna jalan selama libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. “Pihak kepolisian diharapkan dapat melakukan tindakan-tindakan preventif dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru”.
Pesan Toleransi Dari Lampung
Ketua DPR RI mengajak seluruh jajaran Pemerintah Daerah, baik itu Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta seluruh warga Lampung untuk menciptakan iklim yang sejuk dan penuh rasa toleransi dalam menghadapi Hari Raya Natal 2019. “Saya percaya, Provinsi Lampung adalah Provinsi yang warganya penuh dengan kesadaran toleransi beragama, dan memiliki semangat kerukunan antar umat beragama yang baik,”ungkap Puan Maharani dalam sambutannya di Pendopo Provinsi Lampung.
Menurut Puan, Lampung memiliki dasar yang kuat untuk memiliki sifat saling hormat-menghormati dan toleransi antar warganya. Puan menyitir falsafat hidup Lampung yang dikenal dengan “Piil Pesenggikhi” dimana unsur penopangnya antara lain: Nengah-nyapur, yang diartikan sebagai sikap suka bergaul, suka bersahabat dan toleran antar sesama, serta musyawarah mufakat. “Saya sangat bangga dengan falsafah kehidupan masyarakat Lampung yang begitu kental dengan nilai-nilai toleransi, gotong-royong dan mengedepankan musyarawarah/mufakat”.
Dengan meyakini dan mengamalkan falsafah hidup warga Lampung itu, Puan yakin situasi dan kondisi di Provinsi Lampung dalam perayaan Natal 2019 akan berjalan dengan penuh kedamaian. (JFS)
Komentar