Jakarta, b-Oneindonesia – FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam) bersama Rabu Hijrah dan Isyef bertemu dengan Sufmi Dasco Ahmad selaku Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan untuk membahas dan meminta agar RUU Ekonomi Syariah menjadi skala prioritas dalam Prolegnas.
Hadir pada pertemuan tersebut Atras dari Isyef, Arif Rosyid dari HIPMI, Lathif dari FoSSEI, dan Phirman dari Rabu Hijrah. Pertemuan dilakukan di DPR RI Senayan, Jakarta.(18/12/20)
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespon baik RUU ekonomi syariah ini dan juga beliau berpesan dengan adanya RUU Ekonomi Syariah juga bisa upaya untuk deradikalisme.
“RUU Ekonomi Syariah ini adalah sarana yang tepat, bagaimana kemudian mewadahi roda ekonomi di ummat Islam dan juga ini adalah satu bentuk upaya untuk deradikalisme”, ujarnya.
Pihaknya akan segera menjadikan pengajuan RUU Ekonomi Syariah ini menjadi skala prioritas di Prolegnas. Dan harapannya pula kedepan dengan adanya RUU Ekonomi Syariah ini bisa menghadirkan program-program yang mengedepankan usaha-usaha pribumi guna mengurangi kesenjangan dan juga agar peta potensi usah pemuda Islam secara nasional,” jelasnya.
“Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia, harusnya undang-undang ekonomi syariah ini segera disahkan, “Hari ini segala bentuk lini yang berhubungan dengan ekonomi Syariah masih terlihat menyebar dan RUU Ekonomi Syariah menjadi payung hukum, pun juga melihat Indonesia mempunyai populasi muslim terbesar di dunia”, kata Abdul Azzam Lathif selaku Presnas FoSSEI, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/12/20)
Dikatakan Lathif, Ekonomi Syariah ini tidak terbatas hanya untuk umat muslim saja, melainkan untuk seluruh golongan. “Peraturan tentang ekonomi syariah ini masih jalan sendiri-sendiri dan perlu ada UU yangg memayungi”, ujar Arief Rosyid yang juga menjabat sebagai komisaris independen Bank Syariah Indonesia.
Dengan adanya RUU Ekonomi Syariah ini juga bisa memajukan perekonomian masjid “Ekonomi Masjid hari ini perlu untuk ditingkatkan apalagi dengan nanti disahkannya RUU Ekonomi Syariah”, tutur Atras selaku ketua Indonesian Islamic Youth Economic Forum.
Komentar