Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua Seknas Jokowi Jabodetabek, Monisyah melayat almarhumah Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo. Almarhumah yang dikenang dengan kesederhanaan, kesahajaan, dan welas asih ini wafat di usia 77 tahun, meninggalkan empat orang anak dan beberapa cucu serta tiga cicit.
“Saya melihat Presiden Joko Widodo tegar menerima kepergiaan almarhumah. Saya sempat berbincang dengan Presiden usai melakukan sholat jenazah di teras depan rumah bersama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Mensekneg Pratikno, Mensekab Pramono Anung dan Menteri BUMN Erick Tohir. “Saya yakin Presiden di dalam suasana duka cita ini, mampu mengatasi persoalan yang tengah dihadapi bangsa, mari kita bersama mendoakan almarhumah diterima di sisi Allah SWT”. Diterima semua amal kebaikannya, sekaligus diampuni segala kesalahannya. Terhadap siapapun yang pernah berhubungan dengan almarhumah, sebagai manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan, mohon kiranya sudi memberikan maaf kepada almarhumah,” ujar Monisyah sebelum meninggalkan rumah duka di Jl. Pleret Raya, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/3/20).
Monisyah mengenang sosok almarhumah patut dijadikan teladan. Bukan hanya untuk para wanita, melainkan juga untuk para pria. Sikap pemaaf dan ketegaran hati almarhumah dalam menjalani kehidupan, juga terlihat dalam sikap kesehariaan yang ditampilkan Presiden Joko Widodo.
“Mempunyai putera yang menjadi orang besar di republik ini, tetap membuat almarhumah apa adanya. Almarhumah tetap aktif mengikuti berbagai pengajian maupun kegiatan sosial di lingkungan sekitarnya. Tak ada sama sekali terlihat perubahan dalam dirinya tatkala Pak Joko Widodo mendapatkan amanah sebagai Presiden Indonesia. Almarhumah tetap bersahaja, menerima siapapun yang bertamu ke rumahnya. Saya termasuk salah seorang yang kerap bersilaturahmi jika ke Solo untuk meminta doa dan nasihat,” ujar Monisyah.
Monisyah menambahkan, walaupun jasad almarhumah sudah tak lagi berada ditengah kita semua, namun sosoknya akan tetap hidup di hati masyarakat. Khususnya dalam hati keluarga besar Presiden Joko Widodo.
“Dari kesaksian keluarga, almarhumah adalah sosok religus yang tak pernah meninggalkan shalat wajib ditambah tahajud. Berbagai kebaikan yang ia tampilkan, seakan meyiratkan bahwa dalam hidup ini tak ada yang perlu dikejar habis-habisan. Apalagi sampai menyakiti orang lain. Karenanya terhadap siapapun yang memfitnah diri dan keluarganya, almarhumah selalu memaafkan,” ujarnya.
Komentar