Jakarta, b-Oneindonesia – Survei nasional Litbang Kompas mencatat dukungan pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin mulai beralih ke Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
Meski angka pemilih Jokowi masih mayoritas memilih Ganjar Pranowo namun angka kenaikan pemilih Prabowo disebut menjadi ancaman bagi Ganjar.
Mulai terlihat perubahan dukungan pada survei Mei 2023 ini. Dukungan pemilih Jokowi kepada Ganjar yang awalnya 61 persen pada survei Januari 2023, turun menjadi 56,3 persen pada survei Kompas per Mei 2023.
Sementara pada periode yang sama, pemilih Jokowi yang mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebanyak 21 persen dan meningkat menjadi 26,2 persen pada survei Mei 2023.
“Aliran suara dari pemilih Jokowi yang makin besar kepada Prabowo dapat menjadi ancaman cukup serius bagi posisi Ganjar pada hari-hari mendatang,” demikian dikutip dari Kompas.id, Rabu (24/5).
Selain perubahan dari suara pemilih Jokowi di 2019 itu, elektabilitas Ganjar juga tersalip oleh Prabowo pada survei Litbang Kompas per Mei 2023. Parameter hasil elektabilitas ini didapatkan dari hasil survei dengan pertanyaan bebas terkait semua tokoh yang memiliki potensi menjadi capres.
Elektabilitas Prabowo mencapai 24,5 persen. Posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 22,8 persen, dan posisi ketiga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13,6 persen.
“Suara untuk Prabowo meningkat signifikan, yaitu 6,4 persen, dari sebelumnya 18,1 persen pada Januari 2023 dan menjadikan elektabilitasnya berada di posisi teratas. Posisi ini sempat diraihnya, tetapi sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023 direbut oleh Ganjar,” lanjut Kompas.
Namun demikian, apabila dilakukan simulasi tiga nama capres, maka yang mencatat tertinggi adalah Ganjar dengan raihan 40 persen. Disusul Prabowo 36,8 persen, dan Anies 23,2 persen.
Pada simulasi ini, perhitungan dilakukan dengan hanya menyertakan suara yang diberikan kepada tiga kandidat dan mengandaikan pemilih rahasia menjadi golput. Dengan total pemberi suara sejumlah 1.049 orang, margin of error pada simulasi tiga nama menjadi 3 persen.
“Prabowo masih sulit mengungguli Ganjar pada simulasi tiga kandidat karena sebagian basis suaranya terbagi kepada Anies,” kata Kompas.
Kendati demikian, apabila saat ini dilakukan pilpres dengan dua calon atau head to head, Prabowo menjadi sosok yang paling diuntungkan. Ia menang telak melawan Anies dan unggul tipis atas Ganjar.
Rinciannya bila Prabowo melawan Anies, ia diprediksi akan memperoleh 62 persen dan Anies 38 persen. Selisih keunggulan Prabowo dari Anies mencapai 24 persen, lebih tinggi dari kondisi pada Januari sebesar 14,6 persen.
Sementara apabila melawan Ganjar, Prabowo akan memperoleh 51,1 persen dan Ganjar 48,9 persen. Meski belum berbeda signifikan, hanya selisih 2,2 persen, hal ini dapat mengindikasikan dominasi Prabowo.
6 Faktor Penyebab Elektabilitas Prabowo Kian Moncer
Direktur Riset Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto mengungkapkan enam faktor penyebab elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto kian moncer. Nomor lima mengenai latar belakang Menteri Pertahanan yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Adapun faktor yang pertama adalah kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Prestasinya dianggap sangat baik, sehingga Prabowo dianggap sebagai kontributor yang kuat dalam mempertahankan dan meningkatkan sentimen positif terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kedua, kata Fetra, endorsement yang diberikan oleh Jokowi kepada Prabowo.
“Endorsment atau dukungan yang diberikan oleh Jokowi sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan Prabowo dalam memenangkan pilpres,” ujarnya saat mengumumkan hasil survei terbaru LSJ bertajuk Perkembangan Elektabilitas Capres serta Kecenderungan Pilihan Publik Tentang Cawapres Jelang Pemilu 2024 secara daring pada Rabu (24/5/2023).
Faktor yang ketiga adalah kunjungan Prabowo Subianto ke berbagai daerah, baik untuk bertemu dengan publik maupun tokoh-tokoh berpengaruh semakin intensif.
“Ini melibatkan basis dukungan yang telah ada pada pemilu sebelumnya, serta menciptakan simpati dari mereka yang sebelumnya bukan pendukung Prabowo,” jelasnya.
Sedangkan faktor keempat adalah keberhasilan Prabowo dalam memperoleh dukungan dari sejumlah basis massa yang sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo.
Kelima, kata Fetra, dengan latar belakang militer serta bisnis, Prabowo dianggap sebagai sosok strong leader yang mampu mengembangkan dan menumbuhkan ekonomi Indonesia.
“Terakhir, salah satu daya tarik utama Prabowo adalah integritas pribadinya yang luar biasa, di mana ia selalu menjaga etika dan tidak pernah terlibat dalam serangan atau fitnah terhadap lawan politiknya,” tegasnya.
Komentar