Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam
Jakarta, b-Oneindonesia – Peringatan Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 58 tahun yang di ikuti dengan penyelenggaraan Rapimnas sebaiknya juga menjadwalkan pembahasan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden yang sebelumnya ditetapkan oleh Munas yang lalu.
Apabila Airlangga memutuskan bersedia sebagai calon Presiden maka keputusan Munas yang lalu harus langsung dijalankan, sebaliknya jika tidak bersedia harus ada Munas baru untuk menetapkan Capres lain atau tidak bisa lewat Rapimnas.
Selain itu, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar harus memastikan kapan Koalisi Indonesia Bersatu, KIB, akan menentukan Capres yang akan dicalonkan.
Bahwa kepastian ini penting dan vital agar jangan ada lagi seperti nama Ganjar Pranowo muncul dari PPP, Erick Thohir dari PAN. Apalagi praktek politik di negara kita itu tradisinya sangat dinamis. Artinya jangan sampai Golkar kehilangan momen sehingga Golkar tak bisa mencalonkan calon Presiden pada tahun 2024.
Sebab apabila jika semakin bertambah lambat sekali koalisi KIB mengumumkan Capresnya nanti, ini bisa pertanda bahwa kepentingan bersama antar ketiga partai yakni Golkar, PPP dan PAN masih belum menuju pada kepentingan bersama yang lebih besar.
Selain itu pula, perumusan Visi Misi KIB yang sudah memakan waktu berbulan bulan sangat tidak efektif karena unsur unsur koalisi sudah berpengalaman di pemerintahan sebelumnya. Lagi pula visi misi itu hanya dipahami oleh elite, sadang rakyat yang berdaulat tidak memahaminya
“Saya siap bertemu dengan calon Presiden Airlangga dan tim ahli nya yang sedang merumuskan visi misi Capres KIB”, kata Ridwan Hisjam anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Diperlukan waktu yang cukup untuk memenangkan Pilpres 2024, tambahnya. Seorang Anies Baswedan yang tidak punya partai saja sudah deklarasi Capres, Prabowo sebagai pembantu Presiden Joko Widodo yang masih menjabat Menteri Pertahanan saja sudah deklarasi Capres, ungkapnya.
“Semua itu harus ditempuh sebagai bagian dari proses untuk dapat Garansi Politik Berkoalisi sampai dimana titik ujungnya agar supaya dapat bertarung dalam Pilpres 2024 dan memenuhi aturan pencalonan 20 persen Presiden Threshold”, paparnya.
Saya ini lebih dulu aktif di Golkar, telah 5 periode di DPR RI. dan saya ini orang dekat Airlangga sama sama dari unsur Kosgoro 57, dan sama sama Insinyur yang tergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia PII yang pernah dipimpin Airlangga, ujarnya.
Tetapi untuk Pilpres 2024 saya lebih baik berbicara pahit asal jadi obat yang menyehatkan bagi Airlangga Hartarto. Idiomnya bahwa membesarkan Partai Golkar maka Capres Airlangga juga akan besar, tandas tokoh pembaharu sama sama tokoh Jawa Timur ini.
Untuk itu saya sangat siap mendukung Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden mendatang dan kita dukung secara Holopis Kuntulbaris. Saya ini pemegang saham Golkar meski cuma kecil tapi saya juga tidak mau Golkar hancur, tegas alumni ITS Surabaya.
“Saya harus bersuara seperti begini jangan lalu dianggap oposisi lalu dikucilkan. Karena kita tidak menganut cara liberal tapi menjalankan Demokrasi Pancasila dengan mengutamakan Persatuan Indonesia yang dipraktekkan secara Kekeluargaan dan Teposeliro agar tidak salah arah. Bahwa Golkar lahir bukan untuk orang per orang atau untuk kepentingan diri sendiri. Golkar lahir menolak NASAKOM atau Komunis pada masa orde lama yang hanya mengutamakan kepentingan jangka pendek”, terang Ridwan.
Dan untuk saat sekarang ini, bagi saya hari ini Golkar harus bisa keluar dari belenggunya. Golkar harus pandai menerjemahkan seperti pernyataan Ojo Kesusu yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Kita harus bisa memahami Tradisi Solo Budaya Jawa itu bahwa menteri sebagai pembantu jangan melewati Presiden begitu saja dan harus sejalan sesuai Prinsip Presidensial dalam Konstitusi kita, paparnya
Dimasa lalu Wiranto pernah muncul sebagai calon Presiden dari Partai Golkar melalui Konvensi, Jusuf Kalla diputuskan lewat Rapimnas, Aburizal Bakrie melalui Rapat Pleno DPP Partai Golkar. Airlangga Hartarto telah ditetapkan sebagai calon Presiden 2024 lewat putusan Munas dan Rapimnas Partai Golkar. Golkar berdiri tanggal 20 Oktober 1964 sekarang memasuki usia 58 tahun atau partai politik tertua.
Komentar