Surabaya, b-Oneindonesia – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, terlihat kompak mengenakan batik saat menggelar pertemuan makan malam tertutup di salah satu rumah makan di Kota Surabaya, Senin (13/2).
Dari pertemuan tersebut, Prabowo mengaku banyak belajar mengenai sejarah Nahdlatul Ulama (NU), masalah NU hingga upaya Khofifah dalam melanjutkan komunikasi dengan dunia timur tengah, terutama dalam hal akademis.
“Saya kira, beliau salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan di tingkat negara dan bangsa,” ujar Prabowo
Terlebih, Prabowo juga nampak kagum dengan bagaimana kemampuan dan wawasan Khofifah untuk melestarikan islam moderat. “Saya banyak belajar dari beliau,” ucapnya.
Saat ditanya oleh para awak media mengenai kemungkinan untuk saling bergandengan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024, Prabowo tak menampik hal tersebut dan kembali memberi penilaian bahwa Khofifah adalah tokoh yang mumpuni.
“Saya sudah jawab, beliau salah satu tokoh yang punya kemampuan di tingkat negara dan bangsa. Tentunya, banyak pertimbangan yang harus kita bahas,” kata Prabowo.
Pertemuan Prabowo dan Khofifah ini adalah yang kedua kalinya. Pertemuan itu digelar tertutup dan berlangsung infensif.
Pertemuan pertama keduanya adalah saat makan malam bersama di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada 3 Mei 2022 lalu.
Prabowo Bertemu Khofifah, Begini Respons Pengamat
Pertemuan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin, 13 Februari 2023 dinilai akan berdampak pada rencana duet Prabowo-Cak Imin di Pilpres 2024.
“Tanda-tanda itu terlihat setelah Cak Imin (Muhaimin Iskandar) menemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu sebagai upayanya mencari ruang baru setelah tidak adanya kepastian dari Prabowo,” ujar Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, Selasa, 14 Februari 2023.
Arifki mengatakan, Khofifah adalah sosok yang diidolakan beberapa tokoh politik untuk dijadikan calon wakil presiden saat ini. Hal tersebut lantaran Khofifah dapat mewakili perempuan dan juga bagian dari NU.
“Khofifah ini tentu menarik bagi seluruh capres. Baik Prabowo, Ganjar, dan Anies menginginkan Khofifah sebagai cawapresnya. Nggak ada yang kurang bagi Khofifah. Gubernur Jawa Timur, perempuan, dan NU lagi. Jika saja Khofifah mau maju sebagai Cawapres, ia bakal kesulitan memilih Capres yang tersedia” ujarnya.
Karena semuanya maunya dengan Khofifah,” kata Arifki. Meski memiliki peluang yang baik sebagai Cawapres dalam Pemilu 2024, menurut Afikri ada sejumlah kendala yang membuat Khofifah berpikir untuk maju dalam Pemilu. Hal tersebut karena Khofifah baru satu periode menjadi Gubernur Jatim yang bisa saja melanjutkan ke periode kedua.
“Pilihan ini tentu sulit bagi Khofifah. Sebab, terpilih sebagai Gubernur Jatim butuh perjuangan yang cukup panjang bagi Khofifah. Bahkan, jabatan Menteri Sosial mau dilepasnya demi maju sebagai Gubernur Jatim,” ungkapnya.
Dia juga menyinggung soal keterlibatan anggota DPRD Jawa Timur dalam kasus dugaan suap beberapa waktu lalu. Menurut Arifki, jika Khofifah dapat menjelaskan hal tersebut, posisinya sebagai Cawapres terkuat di Pilpres 2024 sulit untuk disayangi figur-figur lain.
Menurut Arifki, meski nanti muncul figur NU lain yang ikut maju sebagai cawapres, peluang Khofifah tentu masih besar. Apalagi memiliki magnet sebagai Gubernur Jawa Timur, perempun, dan NU.
“Cak Imin harus memastikan posisinya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Perubahan dan PDIP, jika Prabowo memilih Khofifah sebagai cawapresnya. Sebagai Ketum PKB, Cak Imin masih punya waktu membawa PKB kemana-kemana dengan syarat kursi cawapres harus miliknya,” kata dia.
Komentar