Jakarta-b-oneindonesia–Presiden Joko Widodo menerima sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, (8/10/2019). Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menerima laporan terkait penanganan bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku. Selain itu, Kepala Negara juga menginstruksikan tindak lanjut terhadap penanganan bencana tersebut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang turut hadir dalam pertemuan menjelaskan, pihaknya melaporkan penanganan bencana gempa dan tsunami yang menimpa Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018 lalu. Dalam laporannya, Doni menyebut bantuan hibah daerah dari Kementerian Keuangan telah ditandatangani pagi ini dan diberikan kepada tiga bupati dan satu wali kota senilai Rp1,9 triliun untuk disalurkan.
“Dana ini diharapkan dalam waktu 7 hari kerja sudah masuk ke rekening kas daerah. Selanjutnya akan ditransfer ke rekening perorangan kepada masyarakat yang terdampak bencana, baik yang rumahnya rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Masing-masing senilai Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp10 juta,” kata Doni saat memberikan keterangan pers seusai pertemuan.
Adapun untuk program relokasi, Doni memaparkan, sebanyak 8.788 rumah akan dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan 2.675 unit tambahan juga akan dikerjakan melalui bantuan lainnya.
“Khusus untuk relokasi masih ada sedikit persoalan. Tetapi atas perintah Bapak Wapres kemarin, untuk segera dituntaskan terkait dengan masalah kebutuhan tanah. Jadi kekurangan lahan sekitar 15 hektare, mudah-mudahan bisa selesai,” ujarnya.
Doni menjelaskan, proses relokasi sendiri nantinya akan melibatkan unsur TNI dan Polri. Hal tersebut sebagaimana dilakukan pemerintah saat menangani bencana gempa di Nusa Tenggara Barat.
“Sesuai dengan arahan Bapak Wapres juga pada saat rapat yang lalu di Kantor Wapres, supaya polanya mengikuti pola yang dilakukan NTB, yaitu melibatkan unsur TNI dan Polri,” imbuhnya.
Di samping itu, Doni juga melaporkan perkembangan di Maluku yang dilanda bencana gempa bumi pada 26 September 2019 lalu. Sampai dengan tadi malam, BNPB mencatat korban meninggal dunia mencapai 39 jiwa, korban luka berat, sedang, dan ringan mencapai 1.578 orang. Adapun pengungsi berjumlah 170.900 jiwa.
“Kemudian sampai dengan data tadi malam, untuk rumah yang rusak berat mencapai 1.273, rusak sedang 1.837, rusak ringan 3.245, total 6.355. Fasum dan fasos 512,” paparnya.
Untuk memastikan program penanganan terhadap masyarakat terdampak berjalan dengan baik, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala BNPB untuk kembali ke Ambon, malam ini.
“Jadi malam ini kami kembali ke sana ke Ambon. Kemudian pagi besok akan memastikan semua proses yang berhubungan dengan penanganan bencana terutama kepada para pengungsi untuk betul-betul bisa terlaksana dengan baik,” jelasnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Komentar