Kosovo, b-Oneindonesia – Pemerintahan Kosovo pada Rabu (26/3) tumbang. Virus corona yang menyebar di negara itu jadi penyebabnya.
Krisis politik bermula dari perselisihan antara anggota parlemen, terkait apakah status darurat untuk menghadapi corona perlu diberlakukan atau tidak.
Perselisihan itu memicu Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti memecat Menteri Dalam Negeri Agim Veliu. Sosok tersebut mendukung penuh status darurat.
Gerakan yang dipimpin Veliu tak disetujui oleh PM Kurti. Ia mengatakan, status darurat tidak dibenarkan.
Pemecatan Veliu memicu partainya Liga Demokratik Kosovo (LDK) memprakarsai voting mosi tidak percaya di parlemen.
“Dengan memecat menteri dari LDK tanpa konsultasi, PM sudah menghancurkan koalisi pemerintahan,” kata anggota Partai LDK Arben Gashi, seperti dikutip dari Reuters.
Saat perhitungan, dari 120 kursi parlemen, 82 suara mendukung penuh mosi tak percaya. Hasil voting membuat pemerintahan Kurti yang baru seumur jagung runtuh.
Belum diketahui bagaimana roda pemerintahan Kosovo berjalan usai mosi tak percaya. Kosovo dipastikan tak bisa menggelar pemilu lantaran meluasnya virus corona.
Kosovo adalah negara yang baru terbentuk satu dekade lalu. Tak seluruh negara di dunia yang mengakui Kosovo.
Sebagian negara anggota PBB menganggap Kosovo bagian dari Serbia.
Terkait dengan virus corona, telah ditemukan 71 kasus di Kosovo. Satu di antaranya meninggal dunia.
Komentar