Jakarta, b-oneindonesia- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan diperlukan peran serta pihak swasta yang besar guna memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Investasi swasta dari dalam dan luar negeri, berupa penanaman modal, akan sangat membantu ditengah kemampuan fiskal pemerintah yang terbatas.
“Investasi merupakan indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui investasi akan tersedia berbagai sarana produksi yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output dan nilai tambah yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” ujar Bamsoet saat peresmian Gedung GHJ Suite milik Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono di Jakarta, Selasa malam (27/11/2019).
Bamsoet menuturkan, perlu diciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif di Indonesia. Karena iklim investasi yang kondusif akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.
“Berdasarkan data yang dirilis World Bank, indeks kemudahan berusaha atau ease of doing business (EODB) Indonesia tahun 2018 berada pada peringkat ke-73. Secara total, nilai EODB Indonesia naik 1,42 poin menjadi 67,96. Indikator yang menyumbang kenaikan nilai bagi Indonesia adalah indikator memulai usaha, memperoleh kredit dan pendaftaran properti,” tuturnya.
Lebih jauh, Bamsoet melihat ada lima kendala utama yang kerap dikeluhkan oleh investor. Kendala tersebut adalah tumpang tindihnya regulasi dan ketidakpastian hukum, pajak, tenaga kerja, perizinan serta infrastruktur.
“Pemerintah telah bekerja keras membuat kebijakan dan terus berupaya untuk meminimalisir berbagai kendala yang dihadapi. Seperti melakukan perubahan paradigma pembangunan dari Jawa centris menjadi Indonesia centris melalui pembangunan infrastruktur yang masif dan merata, pemberian fasilitas fiskal dan melakukan reformasi di bidang perizinan,” pungkas Bamsoet
Komentar