โMari bersama-sama wujudkan ๐ฃ๐ผ๐น๐ฟ๐ถ ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ฒ๐บ๐ฎ๐ธ๐ถ๐ป ๐ฝ๐ฟ๐ผ๐ณ๐ฒ๐๐ถ๐ผ๐ป๐ฎ๐น, ๐ต๐๐บ๐ฎ๐ป๐ถ๐, ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐๐ฒ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐ฐ๐ฎ๐๐ฎ.
โKomisi Percepatan Reformasi Polri yang dipimpin oleh Prof. Jimly Asshiddiqie membuka kanal resmi untuk menampung masukan konstruktif dari masyarakat.
โSuarakan harapan Anda melalui:
โข โ๐ช๐ต๐ฎ๐๐๐๐ฝ๐ฝ: 081317977771
โข โ๐๐บ๐ฎ๐ถ๐น: sekretariatreformasikepolisian@gmail.com
โSebuah kehormatan untuk bersama rakyat membangun Polri yang bersih dan berpihak.
Jakarta(B-Oneindonesia.com) – Komisi Reformasi Polri membuka hotline sekretariat melalui email dan WhatsApp (WA). Tujuannya adalah menyerap lebih luas lagi aspirasi dari masyarakat untuk kepolisian.
Ketua Komisi Reformasi Polri Jimly Asshiddiqie berharap, dengan adanya hotline itu, masyarakat dapat lebih mudah untuk menyampaikan aspirasinya. Dia tak membatasi aspirasi dari masyarakat.
“Jadi, selama satu bulan ini kami berharap mendapatkan masukan ya, dan karena di HP kami itu banyak sekali masukan. Nah, jadi kami bikin WA sendiri, WA sekretariat untuk menampung masukan baik yang tertulis, kan setebal-tebalnya kan bisa ditulis sekarang baik melalui e-mail maupun melalui WA,” kata Jimly di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (19/11/2025).
Sebelumnya, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan, mengatakan pembentukan Komisi Percepatan Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto adalah keputusan emas. Menurut dia, kesempatan itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Otto menyatakan pihaknya sudah melakukan belanja masalah melalui aspirasi sejumlah elemen masyarakat. Namun, kata Otto, selain masalah pihaknya juga akan membuka diri atas usulan solusi dari masyarakat untuk Polri.
“Jadi kalau umpamanya dikatakan ‘oh untuk kenaikan pangkat di Polri itu adalah sulit begini begini begini’, kalau boleh diiringi dengan solusinya seperti ini. Paling tidak kami bisa mengetahui solusinya itu versi masyarakat,” tutur Otto usai audiensi bersama tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (13/11).
Nantinya, jelas Otto, masalah hingga solusi yang disampaikan masyarakat akan didata dan diverifikasi oleh komisi untuk akhirnya dirumuskan sebagai rekomendasi untuk diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi yang penting jangan kita berfokus di masalahnya, tapi kita berfokus bagaimana menyelesaikan masalah ini,” imbuh Otto.
“Sayang sekali kalau kita lewatkan ini. Kesempatan ini jarang, mungkin sulit untuk datang dua kali. Nah oleh karena itu, kami membuka diri kepada seluruh stakeholder, seluruh masyarakat untuk dapat berkontribusi positif di dalam membangun tujuan reformasi ini,” pungkasnya.







Komentar