Jakarta (B-Oneindonesia.com) –Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid, melantik Rudi Sutanto sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi.
Pelantikan tersebut dilakukan pada Senin pagi di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), bersamaan dengan pengangkatan lima direktur jenderal, staf ahli, dan staf khusus lainnya.
Dalam konferensi pers usai pelantikan, Meutya menegaskan tidak mengetahui bahwa Rudi Sutanto adalah sosok di balik nama Rudi Valinka, seorang buzzer politik yang dikenal aktif di media sosial.
Selain Rudi Sutanto, Meutya juga melantik Aida Rezalina sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Program Strategis, serta Raline Rahmat Shah sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.
“Saya enggak tahu ya. Rudi Sutanto yang saya kenal ya Rudi Sutanto, jadi saya tidak tidak mau berspekulasi mengenai apa, siapa Rudi Sutanto,” ujar Meutya.
Meutya menyebut bahwa berdasarkan CV yang diterima, Rudi memiliki keahlian di bidang strategi komunikasi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peran Kementerian Komdigi yang bergerak di bidang komunikasi sekaligus digitalisasi.
“Dari CV yang kami terima, beliau memang juga adalah strategi komunikasi dan juga mewarnai di kementerian ini karena secara kementerian juga ini enggak cuma digital, tapi juga di bidang komunikasi,” tambah Meutya.
Namun, meski Meutya menegaskan bahwa alasan penunjukan Rudi Sutanto bersifat profesional, warganet di media sosial tak henti-hentinya membahas latar belakangnya. Rudi Valinka, yang kerap terlibat dalam perdebatan politik, pernah mencuitkan kontroversi yang mengkritik Prabowo Subianto pada Pilpres 2019, namun belakangan diketahui berpihak pada kubu Prabowo-Gibran menjelang Pilpres 2024. Akun @kurawa bahkan pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait Prabowo, hingga memicu polemik di kalangan netizen.
Rudi Valinka juga dikenal sebagai penulis buku “𝐴 𝑀𝑎𝑛 𝐶𝑎𝑙𝑙𝑒𝑑 𝐴ℎ𝑜𝑘” yang membahas kehidupan Basuki Tjahaja Purnama dan kontroversi yang menyertainya.
Meski demikian, Meutya Hafid mengaku tidak mengikuti media sosial secara mendalam, terutama platform Twitter/X, dan menegaskan bahwa pelantikan Rudi Sutanto adalah murni berdasarkan keahlian yang dimilikinya dalam komunikasi strategis.
“Saya enggak tahu. Saya juga enggak terlalu main Twitter. Enggak tahu,” kata Meutya.
Komentar