Pekanbaru, b-Oneindonesia – Saat pademi COVID-19, tujuh desa di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau mendapatkan manfaat ekonomi dari budidaya jahe merah. Permintaan jahe merah melonjak tinggi sejalan dengan upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di area tersebut.
Budidaya jahe merah merupakan komoditas Pertanian Ekologis Terpadu (PET), program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) PT Bumipalma Lestaripersada (BPLP), anak usaha Sinar Mas Agribusiness and Food. Program ini telah berlangsung sejak 2019.
Dari hasil penelitian untuk Food Industry Asia yang dilakukan oleh lembaga riset AiPalette, konsumen Indonesia memilih jahe merah untuk meningkatkan imunitas tubuh. Permintaan jahe merah meningkat 138% pada Januari hingga Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami percaya jahe merah adalah tanaman yang baik untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap pembukaan lahan. Saat ini, pandemi COVID-19 telah meningkatkan minat konsumen pada pengobatan tradisional seperti jahe merah untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi meskipun program masih pada tahap awal, kami yakin akan memiliki dampak positif yang bertahan lama”, jelas Franciscus Costan, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Riau.
Komentar