Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo melepas pre-match kejuaraan tembak reaksi level III International Practical Shooting Confederation (IPSC) di lapangan tembak Senayan, Jakarta, Jumat pagi (6/3/20). Sekitar 250 penembak dari berbagai kalangan usia dan latar belakang ikut serta dalam Legislator Championship 2020 memperebutkan Piala Ketua MPR RI yang digelar dari tanggal 6-7 Maret 2020.
“Para penembak reaksi akan menunjukan keahliannya dalam menggunakan pistol. Besok merupakan acara puncak kejuaraan yang menampilkan pertandingan executive. Serta penyerahan Piala Executive, verifikasi hasil pertandingan IPSC Level III dan pengumuman pemenang dilanjutkan penyerahan medali dan piala,” ujar Bamsoet.
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI ini menerangkan, melalui Legislator Championship 2020, MPR RI ingin membangun kebersamaan terhadap segenap kelompok anak bangsa. Setelah sebelumnya melibatkan anak motor dalam riding kebangsaan, kini pecinta olahraga menembak, ke depan akan banyak lagi elemen masyarakat yang akan dilibatkan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
“Baik melalui olahraga menembak maupun cabang olahraga lainnya, MPR RI ingin lebih mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI secara masif. Melalui berbagai event, MPR RI ingin melakukan pendekatan yang berbeda bagi setiap kelompok masyarakat. Sehingga tak monoton hanya dengan seminar, bedah buku, maupun diskusi publik,” kata Bamsoet.
Dalam acara tersebut, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan Dewan Pembina PB Perbakin ini juga menguji coba kaca dan pintu anti peluru yang bisa digunakan di kendaraan pribadi. Walaupun diberondong berbagai tembakan, peluru tak berhasil menembus lapisan kaca dan body mobil.
“Memanfaatkan fitur teknologi tinggi dalam kendaraan untuk menjaga keamanan diri sangatlah penting. Seperti membuat kaca serta body mobil anti peluru. Seiring kemajuan teknologi kini siapa saja bisa membuat kendaraannya anti peluru,” tutur Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini memuji teknologi baru dari Amerika Serikat yang digunakan dalam membuat produk anti peluru tersebut. Tidak seperti cara konvensional pakai lapis baja yang bobotnya mencapai lebih dari 1 ton. Dengan teknologi baru ini beban lebih ringan, hanya bertambah sekitar 400 kilogram.
“Untuk segi keamanan produk anti peluru ini luar biasa. Ditembak dan dibrondong berkali-kali tidak tembus. Bisa dipasang untuk mobil apa saja. Pengerjaan pun untuk seluruh bagian mobil hanya sekitar dua minggu. Semua dikerjakan di dalam negeri,” ujar Bamsoet.
Komentar