Jakarta,b-Oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memacu generasi millenial kelahiran 1965-1980 maupun Gen Z kelahiran 1998-2010 untuk aktif menginvestasikan uangnya di berbagai instrumen investasi. Berdasarkan survei OCBC NISP 2020, hanya 2 persen millenial yang tertarik berinvestasi. Padahal pengeluaran perbulan mereka, menurut survei IPOS 2020 sebuah perusahaan riset global asal Prancis, rata-rata bisa mencapai 5 juta perbulan atau mencapai 20 persen dari pendapatan.
“Millenial dan Gen Z sangat pintar mendapatkan uang dari berbagai usaha online maupun kegiatan lainnya. Jika millenial dan Gen Z bisa aktif berinvestasi, akan sangat bagus bagi peningkatan perekonomian nasional. Instrumen investasi saat ini banyak sekali, dari mulai Saving Bond Ritel yang dikeluarkan Kementerian Keuangan, maupun berinvestasi dengan membuat usaha bersama,” ujar Bamsoet saat menerima pengurus Junior Chamber International Indonesia (JCI Indonesia), di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (13/2/20).
Bamsoet menilai, sebagai organisasi kepemudaan yang diisi kalangan muda berusia 18-40 tahun, JCI Indonesia yang kini memasuki usia 46 tahun sudah punya jaringan yang kuat ke berbagai organisasi kepemudaan dunia. Terafiliasi dengan JCI yang berpusat di Amerika Serikat dengan koneksi 200.000 warga muda dunia, JCI Indonesia harus memanfaatkan network tersebut untuk meningkatkan semangat kewirausahaan.
“Rasio pajak terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) pada tahun 2019 turun menjadi 10,7 persen, dari sebelumnya 11,5 persen pada tahun 2018. Selain dipicu kondisi perekonomian global yang sedang surut dan lesunya produktivitas berbagai perusahaan, turunnya rasio pajak juga lantaran tidak meluasnya jumlah wajib pajak. Jika kalangan muda banyak yang membuka usaha baru, selain akan membuka lapangan pekerjaan juga akan menyumbang pendapatan negara melalui pajak yang dibayarkan,” jelas Bamsoet.
Bamsoet menekankan, meneguhkan kedaulatan Indonesia harus dimulai dengan mewujudkan kemandirian di bidang ekonomi. Jika ekonomi lemah, negara lain dengan mudah melecehkan. Gen Z dan Millenial yang kini rata-rata berusia 20-35 tahun dan jumlahnya saat ini mencapai 63,4 juta jiwa, merupakan kekuatan Indonesia untuk berdaulat di bidang ekonomi.
“JCI Indonesia harus menjadi lokomotif melahirkan generasi muda yang melek investasi, melek ekonomi, dan melek usaha. Dan yang terpenting tentu saja tidak melupakan melek kebangsaan,” ujar Bamsoet.
Komentar