Klarifikasi Pernyataan Gerindra Bagi-bagi Jabatan untuk Kader di BUMN

Jakarta, B-Oneindonesia.comKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengklarifikasi pernyataan soal bagi-bagi jabatan untuk kader partainya di sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dasco mengklaim jabatan-jabatan tersebut dibagikan ke kader partai untuk berbagi tugas.

Selain itu, kata dia, mereka juga ditugaskan untuk ikut menjalankan BUMN tersebut sesuai dengan visi-misi atau program kerja presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan.

“Jadi kalau dibilang bagi-bagi jabatan ya bagaimana, kalau bagi-bagi itu segitu banyak kita bagi-bagi lah, ini kan cuma empat BUMN,” ujar pimpinan DPR RI ini.

Ada sejumlah kader Partai Gerindra yang ditunjuk menjadi komisaris BUMN dalam beberapa waktu terakhir. Di antaranya Felicitas Tallulembang yang diangkat jadi komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2024.

Selain Felicitas, ada nama Aloysius Mantiri yang menjadi Komisaris Utama di PT Pertamina dan Fuad Bawazier sebagai Komisaris Utama MIND ID. Di samping itu, ada juga Siti Nurizka Puteri Jaya yang menjadi Komisaris Utama PT Pupuk Sriwijaya Palembang. Ketiganya ditetapkan sebagai komisaris BUMN pada Juni 2024.

Sebelumnya, Dasco juga sempat menanggapi sebutan bahwa Gerindra membagi-bagikan jabatan di BUMN untuk kader-kadernya itu.

Dasco menyampaikan pernyataan tersebut di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Selasa, 11 Juni 2024.

Ketika itu, Dasco berujar bahwa jabatan komisaris di setiap BUMN itu tidak hanya satu, tapi ada beberapa. Maka dari itu, dia berujar kalau Gerindra disebut bagi-bagi jabatan, yang ada adalah dibagi-bagi.

Dasco tidak mengatakan hal apa yang dibagi-bagi saat memberikan pernyataan tersebut. Dasco mengklaim yang dia maksud adalah bagi-bagi tugas di BUMN.

“Pembagian tugas di BUMN. Makanya saya tuh bingung, kadang-kadang dipelintir-pelintir. Itu jelas kok,” kata Dasco melalui pesan singkat pada Kamis, 13 Juni 2024.

Menurut Dasco, tidak tepat jika jabatan untuk para kader Partai Gerindra itu disebut dibagi-bagi.

“Itu BUMN ada banyak, sementara untuk BUMN yang strategis-strategis yang kemudian ditempatkan kader Gerindra itu kan tidak banyak,” ucap dia.

Dasco mengklaim kader partai yang ditempatkan di BUMN adalah orang-orang yang dinilai punya kapasitas.

“Itu juga karena (komisaris sebelumnya) ada yang mundur, ada yang kemudian memang masa jabatannya habis dan itu bukan direksi lho,” kata Dasco.

Selain itu, kata dia, mereka juga ditugaskan untuk ikut menjalankan BUMN tersebut sesuai dengan visi-misi atau program kerja presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan.

“Jadi kalau dibilang bagi-bagi jabatan ya bagaimana, kalau bagi-bagi itu segitu banyak kita bagi-bagi lah, ini kan cuma empat BUMN,” ujarnya.

Komentar