Jakarta, B-Oneindonesia – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Immanuel Ebenezer (Noel) mengatakan pertemuan antara capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah terjadwal. Noel menyebut jadwal pertemuan itu sudah ada di atas meja Prabowo.
“Soal pertemuan Bu Mega sepertinya ada. Soal ini (waktu pastinya) aku belum dapat info kapannya. Tapi pertemuan itu sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo,” ujar Noel, Senin (8/4/2024).
Noel menjelaskan, hingga detik ini, belum ada hambatan apa pun yang bisa menghalangi pertemuan Prabowo-Megawati.
Dia menyebut perbedaan sikap politik di Pilpres 2024 juga tidak menghalangi pertemuan kedua tokoh tersebut. Malahan, kata Noel, yang tidak menginginkan pertemuan Prabowo-Megawati hanyalah Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
“Yang galau itu hanya Hasto dan kawan-kawannya. Dan Hasto akan berusaha agar pertemuan Bu Mega dan Prabowo jangan sampai terealisasi,” tuturnya. “Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu,” sambung Noel.
Sementara itu, Noel meyakini Prabowo pasti mengajak PDI-P bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran saat bertemu Megawati.
Dia mengingatkan bahwa PDI-P adalah partai besar. “Bisa saja itu terjadi. Karena biar bagaimanapun, PDI-P partai besar. Dan akan diajak (gabung pemerintah) untuk kerja-kerja besar buat bangsa ini,” imbuhnya.
Megawati Tugaskan Puan Komunikasi dengan Prabowo
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menugaskan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani untuk menjalin komunikasi dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto. Adapun komunikasi tersebut akan menjadi pertimbangan apakah pertemuan antara Megawati dan Prabowo bisa diwujudkan.
“Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report,” kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
“Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu,” lanjutnya.
Namun Said tak memerinci kapan pertemuan Puan dan Prabowo dilaksanakan. Said mengungkapkan, pada dasarnya antara Megawati dan Prabowo tidak memiliki persoalan secara pribadi. Begitu pula, secara ideologis, PDI-P dan Partai Gerindra juga dinilai tidak memiliki persoalan. Kedua partai politik itu, jelas Said, bahkan saling bersinergi selama 10 tahun terakhir di DPR.
“Secara politik, tidak pernah ada sentuhan apapun dengan Gerindra, dan bahkan 10 tahun terakhir PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai partner yang baik di DPR,” tegas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini. Lebih jauh, Said menekankan pesan Megawati tentang pentingnya bangsa menghadapi tantangan lima tahun ke depan.
Maka dari situ Megawati, tambah Said, juga enggan menarik menteri-menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
“Konteks Ibu ketum itu pesannya, lima tahun ke depan, keadaan geopolitik seperti ini, setiap negara istilah Ibu itu, setiap memperkuat dirinya sendiri, global supply chain tidak sempurna karena keseimbangan baru tidak tercipta, maka berat tantangan ke depan,” ungkapnya.
Dia menegaskan, Presiden kelima RI tersebut sangat meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
“Nah, poin itu disampaikan oleh Ketua Umum Jauh dari partisan. Sehingga kalau ketemu dengan Pak Prabowo nantinya, welcome banget,” tutur Said.
Sebelumnya, pertemuan Megawati dan Prabowo digadang bakal terjadi setelah Puan lebih dulu bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu. Hal itu sudah diungkapkan Said Abdullah beberapa waktu sebelumnya.
“Sebelum (Prabowo Subianto) bertemu Ibu Megawati, didahului pertemuan dengan Mbak Puan. Itu nanti setelah sidang MK,” kata Said kepada wartawan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/4/2024).
Komentar