Acara Aktivis Nasional dan Sahabat Bang Ara (Maruarar Sirait) gelar buka puasa bersama (Bukber) dan santuan kepada 100 anak yatim di The Acre jalan Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).
Jakarta, B-Oneindonesia – Mantan politikus PDI-P, Maruarar Sirait memberi isyarat bahwa dirinya kini kader Partai Gerindra. Hal itu disampaikan Maruarar ketika ditanya awak media mengenai partainya saat ini, apakah dirinya berlabuh ke Gerindra setelah mendukung penuh Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
“Saya ikut Gerindra,” Hal itu disampaikannya dalam memberi sambutan dalam acara Aktivis Nasional dan Sahabat Bang Ara (Maruarar Sirait) gelar buka puasa bersama (Bukber) dan santuan kepada 100 anak yatim di The Acre jalan Hos Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2024).
Lahir di Medan, 23 Desember 1969, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga orang dekat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Dalam sejumlah kesempatan, Megawati juga pernah bercerita bahwa Sabam Sirait merupakan orang pertama yang membujuknya terjun ke politik. Maruarar diketahui telah malang-melintang di dunia politik. Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu duduk di kursi anggota DPR RI selama tiga periode. Namun, sebulan sebelum Pemilu 2024, mantan Ketua Taruna Merah Putih itu berpamitan dari PDI-P. Saat berpamitan, Maruarar turut mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
Maruarar mengaku bahwa dirinya meninggalkan PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, dia tak memerinci apakah alasan itu terkait dengan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu, atau hal lain.
“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia,” kata Maruarar. Namun, akhirnya diketahui bahwa Maruarar Sirait mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Maruarar meyakini bahwa hubungan Jokowi dan Prabowo terjalin dengan kuat karena mereka telah melalui banyak masalah bersama. Bahkan, keduanya pernah menjadi lawan pada Pilpres 2014 dan 2019, sebelum memutuskan untuk bekerja sama pada pemerintahan 2019-2024.
Menurut pria yang karib disapa Ara ini, situasi tersebut unik dan barangkali bukan sesuatu yang lazim dalam kancah politik global. Maruarar juga mengungkit bagaimana Partai Gerindra di Senayan selalu sejalan dan mendukung kebijakan pemerintah.
Bahkan, gugatan sengketa Pilpres 2024 terhadap kemenangan Prabowo-Gibran oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dianggap sebagai sesuatu yang semakin mengukuhkan relasi Jokowi-Prabowo.
“Kepercayaan, kecocokan, kenyamanan, antara Prabowo dan Jokowi ini prosesnya dinamikanya sangat tinggi, jadi unik itu,” ujar Maruarar.
“Apa yang terjadi di MK, kemudian apa yang terjadi kemarin di DPR dinamika-dinamika, itu justru memperkuat hubungan mereka berdua. Saya belajar politik cukup lama, saya rasa enggak banyak ya ada negara seperti Indonesia. Kita punya contoh kerukunan dari pemimpinnya,” jelasnya.
Komentar