Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belakangan tengah gencar bersafari politik dengan menemui sejumlah elite politik dan tokoh nasional.
Pertemuan pertama diawali dengan kunjungannya ke kediaman Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023), tepat ketika momen perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah.
Di malam harinya, Prabowo menemui Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical di kediamannya di Jalan Ki Mangunsarkoro Nomor 42, Menteng, Jakarta Pusat.
Sehari berselang, Prabowo menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Minggu (23/4/2023).
Tak sampai di situ, Prabowo kembali bertemu dengan Ical di lokasi yang sama, Senin (1/5/2023). Kali ini, ia sekaligus bertemu dengan Airlangga.
Di hari yang sama, Prabowo juga menerima kunjungan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat.
Keesokan harinya, Prabowo bertandang ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla di kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (2/5/2023).
Terakhir, Prabowo bersama sejumlah ketua umum partai politik bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam.
Dari rentetan pertemuan ini, Prabowo dinilai tengah bergerilya mengamankan dukungan dalam menghadapi “pertempuran” terakhirnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Abang” sekaligus sahabat
Dalam pertemuan pertamanya dengan Ical, Prabowo menyebut bahwa pentolan Golkar tersebut merupakan kakak sekaligus sahabatnya.
Pertemuan ini juga sekaligus sebagai bagian silaturahmi di momen lebaran.
“Masih di suasana lebaran ini, saya juga bersilaturahmi ke abang sekaligus sahabat saya, Bang Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar,” ujar Prabowo dari akun Instagramnya.
Dalam pertemuan dengan Ical dan Airlangga, Prabowo disebut sekadar makan siang sekaligus menjalin silaturahmi.
Dalam keterangan tertulisnya, ketiganya tampak berbincang penuh tawa seraya menikmati makan siang dalam satu meja yang sama.
Hanya saja, Prabowo, Ical, dan Airlangga tidak membeberkan apakah mereka berbicara mengenai kerja sama politik antar partai atau tidak.
Setelah selesai makan siang, Prabowo pun pamit dari kediaman Ical.
Dapat dukungan
Dari hasil pertemuannya dengan Wiranto, Prabowo mendapat dukungan dari eks Panglima TNI itu untuk maju di Pilpres 2024.
“Sekarang adik saya, sahabat saya, kolega saya, silakan maju,” ujar Wiranto.
Wiranto lantas bercerita bahwa selama ini dirinya telah mendampingi lima presiden.
Mereka adalah Presiden ke-2 Soeharto, Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-4 Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Jokowi.
Berbekal pengalaman tersebut, Wiranto mengaku sudah memahami langkah kepala negara dalam mengambil langkah untuk mengurus bangsa.
Dia menilai, pemimpin negara adalah posisi yang harus diisi oleh orang yang memahami pesan para pendahulu untuk menciptakan kesinambungan pembangunan negara.
Menurut dia, Prabowo memenuhi kriteria tersebut. Wiranto pun mendorong Prabowo menjadi capres.
“Maka dari itu, saya mendorong Pak Prabowo dan teman-teman dari Gerindra teruslah maju membawa negeri ini ke dalam suasana politik yang sehat, untuk memberikan kesinambungan pembangunan untuk negeri ini,” tuturnya.
Nostalgia bersama Kalla
Dalam pertemuannya dengan Jusuf Kalla, Prabowo mengaku banyak bernostalgia.
Ia mengaku dalam pertemuan itu tidak banyak membahas soal dinamika politik saat ini.
“Tidak (bahas politik). Ya bicara masa lalu,” ujar Prabowo di kediaman Jusuf Kalla, kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Jusuf Kalla. Ia menyatakan keduanya berbincang hangat tentang ajaran dari para pendahulu.
“(Bahas) masa lalu. Leadership diajarkan seperti para pendahulu kita,” ucap dia.
Tak bahas politik
Sementara, dalam pertemuannya dengan Jokowi pada Selasa malam, Prabowo mengaku tidak membahas soal politik.
Pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar 2,5 jam lebih.
“Saya kira enggak ada (pembahasan politik). Secara praktis tidak,” ujar Prabowo usai pertemuan.
Adapun pertemuan ini juga diikuti oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dan Ketua Umum PAN.
“Pertempuran” terakhir
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai silaturahmi Prabowo tersebut merupakan bagian dari gerilya dalam mengamankan “pertempuran” terakhirnya di Pilpres 2024.
Karena itu, kata dia, Prabowo sudah seharusnya mendapat dukungan dari banyak kalangan tokoh, termasuk masyarakat.
“Prabowo tahu dan paham bahwa ini adalah pertarungan terakhir dari pertarungan-pertarungan Pak Prabowo di Pilpres, maka taruhannya suka tidak suka harus menang,” ujar Ujang, Rabu (3/5/2023).
Sebagai seorang bakal calon presiden, Ujang menyebut wajar jika Prabowo bergerilya demi mendapatkan dukungan dari semua kalangan, terutama masyarakat.
Menurutnya, apabila Prabowo banyak mendapat dukungan dari elite nasional, jalan kemenangan pun menjadi ringan.
“Kalau Pak Prabowo mendapat restu dari elite yang ditemuinya sudah menjadi ringan dan mudah perjalanan Pak Prabowo untuk bisa memenangkan pertarungan, itu positif,” ujarnya.
Komentar