Jakarta, b-Oneindonesia – Prihatin dengan kondisi bangsa yang sedang menghadapi berbagai persoalan di segala lini, simpul relawan Bro Anies (Bronies) menggandeng Posko Pilihan Rakyat (PPR) dan berkoordinasi dengan Jaringan Nasional Relawan Anies Baswedan (Jarnas ABW) menggelar Diskusi Publik: Rekonstruksi Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat Minggu lusa, 12 Maret 2023.
Bertempat di kantor DPP Bronies Jalan Jatinegara Timur, Jakarta Timur, sejumlah tokoh akan tampil sebagai pembicara. Seperti pakar hukum Refly Harun, aktivis senior Syahganda Nainggolan, mantan Menteri ESDM Sudirman Said, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto, Ketua DPP Partai Demokrat Benny K. Harman, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, CEO RMOL Teguh Santosa, dan Ketua Umum Partai Perkasa Eko Suryo Santjoyo.
Sementara Wakil Ketua MPR Tamsil Linrung akan menjadi keynote speaker dalam diskusi yang digelar mulai pukul 14.00 Wib tersebut.
Ketua Umum DPP Bronies Yusuf Blegur menjelaskan lewat diskusi publik ini pihaknya ingin memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran untuk menyelamatkan NKRI. Sebab bagi mereka, situasi saat ini sudah mendekati krisis multidimensi.
“Dalam berbagai tatanan kehidupan, aspek sosial, politik, ekonomi, dan hukum itu bukan lagi tidak ideal, tapi sudah terjadi distortif. Bahkan kerusakan,” ujarnya.
Dia mencontohkan banyaknya kasus yang terjadi belakangan ini. Kasus-kasus tersebut muncul silih berganti. Yang terakhir misalnya kasus yang membelit pejabat pajak disusul bea cukai yang mencuat setelah heboh penganiayaan anak pejabat Ditjen Pajak Mario Dandy Satriyo (20) terhadap putra pengurus GP Ansor Cristalino David Ozora (17).
“Kasus Pajak itu kan benar-benar melukai ya. Rakyat setengah mampus banting tulang, keluar keringat, cucurkan darah untuk bayar pajak. Tapi pajaknya dinikmati segelintir orang. Ini menjadi satu gambaran sebuah fakta bahwa korupsi itu sudah masif di segala lini,” papar aktivis 98 ini.
“Makanya kita dengan kegiatan ini sesuai dengan temanya, Rekonstruksi Indonesia untuk Kesejahteraan Rakyat, mau tidak mau, ibarat bangunan yang sudah rusak ini, sudah sulit diperbaiki harus dibongkar, bangun baru,” demikian mantan Presidium GMNI ini menegaskan.
Komentar