Metro, b-Oneindonesia – Anggota DPD/MPR RI Dapil Lampung KH. Ir. Abdul Hakim, MM mengadakan agenda sosialisasi 4 Pilar MPR di Kompleks SDIT Wahdatul Ummah Metro, Jum’at (25/09/2020).
Acara ini bekerjasama dengan Yayasan Wahdatul Ummah dengan menghadirkan pengurus yayasan dan masyarakat sekitar.
Narasumber lain dalam acara sosialisasi empat pilar MPR ini adalah aktifis Pusat Advokasi dan Hak Asasi Manusia Sapto Nugroho, SH, MH.
Dalam sambutannya, pihak Yayasan yang diwakili oleh Heriyanto berterima kasih kepada Abdul Hakim, dan menyampaikan harapannya.
“Semoga acara ini dapat menambah pemahaman peserta tentang pentingnya 4 pilar MPR, karena semakin paham kita tentang 4 pilar maka bangsa ini akan semakin kokoh,” ujarnya.
Senator Lampung Abdul Hakim dalam pemaparannya mengungkapkan inspirasi dari Al-Quran :
“Manusia ini diciptakan dari laki-Laki dan perempuan, berbeda-beda suku bangsa dan agama untuk saling mengenal,” kata dia. “Negara merupakan alat untuk mengelola berbagai perbedaan anak bangsa sehingga menjadi kekuatan besar”
Abdul Hakim juga menyinggung adanya pihak-pihak yang ingin mengembalikan Pancasila kepada ide-ide lama.
“Pancasila sudah final, sudah kesepakatan para pendiri bangsa ini, kita sebagai masyarakat tinggal mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Mari bersama kita jaga kebhinekaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” tutup Abdul Hakim
Sementara Sapto menambahkan. ” Negara kita adalah negara hukum, produk hukum tertinggi kita adalah UUD 45, maka ini menjadi pilar penting bagi sebuah bangsa” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan tanya jawab, dan peserta sangat antusias mendengar pemaparan 4 pilar MPR, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Peserta menyampaikan harapan dalam kesempatan itu menanyakan, “Akhir-akhir ini dinegara kita bermunculan organisasi seperti Sunda Empire yang memiliki tatanan pemerintahan sendiri padahal mereka hidup dibawah naungan pemerintah Indonesia, 4 pilar MPR harus mampu mengontrol hal-hal seperti agar tidak terjadi perpecahan ” ujàrnya.
Komentar